(IST)
Anggota dari Instituto Butantan mengatakan bahwa koleksi yang berusia sekitar 100 tahun itu telah musnah pada kebakaran Sabtu lalu termasuk di antaranya 80 ribu ular dan beberapa ribu spesimen laba-laba dan kalajengking.
Spesimen ini digunakan untuk mempelajari evolusi dan memberikan informasi mengenai bagaimana beberapa makhluk tersebut musnah, kata direktur institusi Otavio Mercadante.
“Keseluruhan koleksi telah musnah, koleksi terbesar dari ular di dunia,” kata kurator Francisco Franco kepada Globo TV dan media lokal lain. “Ini merupakan sebuah kehilangan bagi manusia.”
Institusi tempat hewan hidup berada di tempat bersebelahan dengan gedung yang kebakaran, dan para sukarelawan bergerak cepat memindahkan mereka jika api menyebar. Api tidak melukai manusia ataupun hewan yang hidup.
Kebanyakan hewan digunakan untuk memproduksi vaksin ataupun biopharmaceuticals yang beberapa berasal dari racun. Pihak berwenang mengatakan bahwa produksi vaksin serta obat-obatan lain tidak terkena dampak.
Pihak berwenang mengatakan penyelidikan soal penyebab kebakaran ini akan segera diinformasikan. Kesalahan dari sirkuit listrik kemungkinan utama terjadinya kebakaran ini. Laboratorium di mana koleksi ini berada hanya terbuka bagi peneliti dan para siswa.
Spesies mati itu diawetkan di cairan yang mudah terbakar sehingga membantu penyebaran api tersebut, kata pemadam kebakaran Kapten Miguel Jodas.[ito]
0 komentar:
Posting Komentar